Komparasi : Toyota Calya vs Daihatsu Sigra vs Datsun GO+ Panca
AutoPlusID.com
– Segmen MPV 7-seater mini yang panjangnya sekitar 4 meter dan bermesin
1.200 cc termasuk cukup unik. Mengingat segmen ini merupakan sebuah
kelas yang masih baru dan di seluruh dunia, hanya ada di Indonesia.
Segmen ini muncul begitu saja karena dirangsang oleh adanya peraturan
Low Cost Green Car yang mejanjikan potongan pajak untuk mobil
berspesifikasi tertentu, dan adanya demand yang tinggi terhadap mobil
berkapasitas 7 penumpang di Tanah Air.
Anggota segmen ini baru ada 3, mulai dari Datsun Go+ Panca yang diperkenalkan 2013 dan dijual setahun setelahnya, serta duo Toyota Calya-Daihatsu Sigra yang baru sebulan berkancah di pasar. Tahun depan kita akan segera menyaksikan kelahiran Suzuki Karimun Wagon R 7-seater, namun untuk sekarang 3 kontestanlah yang kita punya di pasar. Calya-Sigra dan Go+ sendiri memiliki latar belakang yang berbeda, dimana Go+ sesuai tujuan dibentuknya Datsun kembali lebih mengutamakan kesederhanaan namun tidak melupakan kenikmatan berkendara, sementara duo Astra lebih ingin terlihat mewah, berfitur layak dan lega sesuai keinginan konsumen Indonesia pada umumnya.
Perbedaan latar belakang kedua kubu ini justru jadi menarik apabila kita cari plus-minusnya dan menentukan pemenangnya. Untuk itulah, kami menyandingkan ketiga mobil ini untuk dinilai. Siapakah yang akan unggul? Simak terus.
Desain Eksterior
Toyota Calya dan Daihatsu Sigra berpostur cukup rendah namun panjang, proporsi ini mengingatkan kita pada Nissan Grand Livina, hanya saja skalanya lebih kecil. Namun secara desain, Calya-Sigra seperti Avanza-Xenia yang dikombinasikan dengan Agya-Ayla serta ditambahkan sedikit bumbu Kijang Innova.
Dari depan, fascia Calya dan Sigra dibedakan layaknya Agya dan Ayla. Toyota memilih desain Keen Look yang sangat mirip dengan Vios, Yaris, Auris dan Avanza Veloz. Menganut konsep single grill yang menganga seperti empat mobil yang kami sebutkan tadi. Sementara, headlamp kiri dan kanan disatukan oleh bilah krom tebal yang bisa dibilang tidak berfungsi sebagai gril. Housing foglamp berlapis krom menghiasi bumper Calya.
Lalu Sigra memiliki gril yang lebih kecil dan berbentuk berbeda, sekilas mirip gril sejumlah produk Hyundai. Bilah krom berbeda bentuk dengan Calya, walaupun sekilas terlihat mirip. Logo “S” khusus Sigra bersarang diatas bilah krom tadi. Daihatsu juga menyematkan gril tipis dibawah gril utama yang menyambung dengan housing foglamp, yang dihiasi krom.
Dari samping, profil Calya-Sigra cukup cingkrang mengingat jauhnya perbedaan panjang overhang depan dan belakang. Overhang depan sangat pendek sementara overhang belakang cukup panjang untuk mengakomodasi bangku baris ketiga. Inilah konsekuensi dari menggunakan basis city car untuk MPV. Garis bahunya mirip Agya-Ayla, hanya saja diperhalus dan lebih dinamis. Handle pintu model tarik sudah hadir pada mobil ini.
Di bagian belakang terlihat kemiripan dengan Kijang Innova, terutama pada bagian lampu ekstensinya. Jadinya seperti baby Kijang Innova namun agak dipaksakan. Untungnya, beberapa tipe Sigra tidak mendapat jatah lampu ‘Innova’ ini. Di pintu bagasinya, terdapat license plate garnish yang sudah dikrom pada Calya G dan Sigra R Deluxe. Hmm.. Tambah bagus sih, jadi tidak terlalu plain.
Di lain sisi, Go+ membalas desain Calya-Sigra dengan desain agresif khas Datsun era baru. Di bagian depan, kita dapat menjumpai gril heksagonal yang merupakan ciri bahasa desain Datsun era baru. Lampu depan serta bumper juga dibuat menyiku untuk menyesuaikan dengan bentuk gril besarnya. Agresif? Ya. Tapi sayangnya para calon pembeli Go+ tidak dapat fog lamp sebagai standarnya.
Bagian sampingnya sebetulnya lebih menawan dari kedua kompetitornya, hanya saja dirusak oleh kehadiran pelek kaleng 13 inci yang sekedar ditutup dop. Belum lagi spion sederhana warna hitam cukup mengurangi estetika. Selain kedua kekurangan itu, semuanya bagus di samping.
Di bagian buritan juga tak jelek, hanya saja absennya rear wiper di semua tipe sangat mengisyaratkan mobil murah. Namun tanpa kehadiran spoiler yang hanya ada di tipe T Option juga mengurangi estetika bagian bokong Datsun Go+.
Penilaian Desain Eksterior :
Toyota Calya 8/10
Daihatsu Sigra 8/10
Datsun Go+ Panca 7.5/10
Desain Interior
Calya dan Sigra punya desain interior yang cukup manis bagi kami. Yang memperkuat kesan mewah adalah kombinasi warnanya, walaupun kedua mobil ini punya kombinasi warna sendiri-sendiri. Mengikuti Grand New Avanza, Toyota memilih untuk mewarnai kabinnya dengan kombinasi coklat-hitam dengan jok coklat, Sementara Sigra hitam-gading dengan jok hitam.
Desain dasbornya juga walaupun sederhana berhasil dikuatkan kesan mewahnya dengan penempatan kisi AC yang unik serta penempatan tuas transmisi di dasbor. Belum lagi aksen silver yang menawan disematkan di konsol tengah serta desain head unit yang cantik. Yang menonjol adalah Floating Design dimana konsol tengah dan speedometer memiliki tudung yang sama, sedikit mirip All New Kijang Innova. Speedometernya cantik, hanya saja font yang digunakan kurang pas serta kecepatan tertingginya tidak masuk akal, yakni 200 km/jam.
Kursi depannya menyambung untuk alasan menambah kelegaan penumpang bagian depan Calya-Sigra. Armrest tersedia di tengah, dan bila dilipat dapat menutup celah antara kedua jok. Rem tangan diselipkan di tengah, di bawah jok. Head restnya menyatu, kami maklum mengingat Mobilio saja masih menganut headrest menyatu juga. Selanjutnya akan kami bahas di segmen akomodasi.
Datsun Go+ Panca interiornya lebih sederhana. Walaupun begitu, warna beige yang mendominasi menambah kesan lega dan fresh. Kombinasi warna yang dimainkan tak begitu kontras, sehingga lebih terlihat clean.
Dasbornya sendiri terdiri dari sedikit bagian, tujuannya supaya mengurangi ongkos produksi. Akibatnya, laci tidak diberikan tutup, sehingga lacinya hanya berbentuk lubang. Namun, ada ceruk di bagian atas dasbor yang dapat dimanfaatkan untuk meletakkan kertas, tisu dan sebagainya.
Kursi depannya juga menyambung seperti rivalnya, hanya saja tidak disematkan armrest. Rem tangan pun diletakkan di bagian kanan tuas persneling dengan model tarik seperti Kijang Super. Speedometernya sangat sederhana, hanya diberikan panduan naik gigi namun MID-nya dapat menampilkan konsumsi BBM hingga takometer.
Penilaian Desain Interior :
Toyota Calya 8/10
Daihatsu Sigra 8/10
Datsun Go+ Panca 7/10
Akomodasi
Disini sebenarnya sudah sangat jelas pemenangnya. Tapi biar kami jabarkan dulu. Calya-Sigra sendiri lebih panjang 7,5 cm, lebih lebar 2 cm dan lebih tinggi 11 cm dari Datsun Go+ Panca. Tak kelihatan signifikan, mengingat selisih panjangnya kira-kira hanya setengah dari panjang smartphone rata-rata. Namun dengan packaging yang cerdik, Toyota dan Daihatsu berhasil membuat ruang yang jauh lebih lega dari kompetitornya.
Hal tersebut terbukti apabila anda mencoba untuk duduk di kursi baris ketiga. Kami sudah mencobanya sendiri, dan duduk di baris ketiga Datsun Go+ tidak terasa seperti duduk. Seperti jongkok, sehingga hanya disarankan untuk anak-anak dengan tinggi dibawah 150 cm. Atau lebih baik dilipat buat bawa barang. Oh ya, sejak Agustus lalu, Datsun sudah menambah fitur two touch tumble, sehingga anda bisa melipat bangku baris kedua sampai dua kali dalam dua step, sebelumnya hanya bisa dilipat sekali saja.
Duduk di baris ketiga Calya atau Sigra terasa betul-betul duduk. Walaupun lutut masih bersentuhan dengan jok depannya, rasanya masih mudah untuk bergerak. Dan patut diingat, sudah ada headrest yang makin menambah kenyamanan anda. Calya dan Sigra dalam hal melipat bangku baris kedua sudah model 1-touch tumble, sehingga dalam sekali tarikan tuas bangku sudah terlipat ke depan sepenuhnya, bukan 2-step seperti Datsun.
Sementara masalah bagasi, Calya-Sigra juga masih lebih lega. Dalam keadaan bangku baris ketiga tidak dilipat, bagasinya memiliki volume hingga 263 liter dan dapat memuat 3 galon air. Sementara Datsun Go+ dalam kondisi yang sama hanya bervolume 48 liter dan hanya muat tas kecil atau payung. Apabila bangku baris ketiga dilipat, maka bagasi Calya-Sigra berkapasitas 503 liter, mengalahkan Go+ yang harus puas dengan volume 347 liter.
Penilaian Akomodasi :
Toyota Calya 8/10
Daihatsu Sigra 8/10
Datsun Go+ Panca 6.5/10
Fitur
Supaya memudahkan, disini kami akan mengambil tipe tertinggi untuk penjabaran fitur. Mulai dari Toyota Calya G, dari luar dia telah disematkan foglamp, chrome di sejumlah tempat, pegangan pintu model tarik seperti Avanza, pelek alloy 2-tone 14 inci, spion dengan sein, sensor parkir serta rear license plate garnish. Mobil ini tidak ramai dengan aksesoris, which is good untuk sejumlah kalangan.
Masuk ke dalam, head unit 2-DIN sudah tersaji dan mampu memutar audio lewat radio, CD, USB dan Bluetooth. Tersedia pula electric outer mirror. Di kabin bagian tengah, sudah tersedia seatbelt tiga titik untuk tiga orang, headrest untuk penumpang tengah, lighter di konsol tengah yang bisa dimanfaatkan untuk charge smartphone, serta air circulator atau bahasa sederhananya adalah kipas angin. Pelipatan bangku one touch tumble dan kursi ISOFIX juga bisa anda manfaatkan. Di belakang juga sudah tersedia seatbelt yang juga tiga titik.
Sementara fitur-fitur keamanan dan keselamatannya mencakup immobilizer, dua airbag, ABS, serta anti-theft system.
Lalu Daihatsu Sigra, khususnya tipe R Deluxe, fitur yang berbeda dari Calya adalah adanya front corner sensor yang biasa ditemukan di mobil-mobil Rp 300 juta keatas. Anda juga akan menemukan chrome side moulding, lis krom di jendela, spoiler serta muffler cutter. Di dalam, anda tidak akan menemukan headrest tengah, seatbelt baris ketiga hanya dua titik, dan absennya ISOFIX. ABS pun hanya tersedia di varian bertransmisi otomatis. Sisanya kurang lebih sama dengan Calya.
Untuk Datsun Go+ Panca tipe T Option, kita akan mendapati adanya side moulding, spoiler belakang dan sensor parkir. Sisanya polos, tanpa adanya foglamp dan dengan spion polos. Anda juga hanya akan menemukan chrome di bagian grilnya.
Di dalam, ada head unit bermerek JVC yang berukuran hanya 1-DIN, dan hanya mampu memutar audio dari CD dan USB. Untuk tipe dibawah T Option akan mendapatkan Mobile Docking Station, dimana akan hanya berfungsi apabila anda mencolokkan smartphone anda. Terakhir, anda akan medapati adanya fitur Follow me home, dimana anda tinggal menarik tuas lampu, dan lampu depan akan menyala selama 30-120 detik walauupun mesin sudah dimatikan dan anda telah meninggalkan mobil. Sisanya hanya merupakan fitur-fitur standar.
Penilaian Fitur :
Toyota Calya 8/10
Daihatsu Sigra 8/10
Datsun Go+ Panca 5/10
Performa Mesin
Toyota Calya dan Daihatsu menggunakan mesin 1.197 cc berkode 3NR-VE, DOHC Dual VVT-i yang pada putaran tertingginya (6.000 rpm) dapat meraih tenaga 88 hp serta torsi 108 Nm pada putaran mesin 4.200 rpm. Pengecualian untuk Sigra tipe D dan M yang mengandalkan mesin 1KR-VE milik Ayla. Mesin 3NR-FE ini tidak berasa kencang, cenderung payah di putaran rendah, kami rasa diset supaya economical supaya mengejar persyaratan LCGC yakni konsumsi BBM minimal 20 km/l untuk LCGC bermesin 1.2.
Sementara, Datsun yang menggunakan mesin HR12DE ini menghasilkan tenaga yang jauh lebih kecil dari Calya-Sigra, 68 hp, namun justru memiliki karakter mesin yang lebih buas daripada dua kompetitornya walaupun memiliki 1 silinder lebih sedikit dari kompetitornya. Tarikannya lebih enteng, hanya dengan gigi 2 anda bisa mencapai kecepatan 70 km/jam dengan mudah. Walaupun getaran mesin lebih terasa, Datsun lebih unggul di performa mesin.
Penilaian Performa Mesin :
Toyota Calya 7/10
Daihatsu Sigra 7/10
Datsun Go+ Panca 8/10
Harga
Dalam juta rupiah, harga Jabodetabek per 17 September 2016.
Seperti yang dapat kita lihat di tabel diatas, Datsun memiliki harga yang terpaut jauh dengan kompetitornya, dengan selisih sampai Rp 30 juta untuk tipe tertingginya. Perbandingannya, apabila dengan uang Rp 120 juta anda sudah mendapatkan Datsun Go+ Panca tipe tertinggi, maka dengan jumlah uang yang sama anda hanya akan mendapatkan Sigra M manual 1.000 cc. Bahkan anda tak akan mendapat Calya dengan uang segitu, dengan asumsi bayar tunai.
Namun, dengan Rp 30 juta tadi anda akan mendapatkan sangat banyak hal, seperti lompatan build quality, fitur yang jauh lebih banyak, serta interior lebih lega. Hal-hal tersebut sudah kami jelaskan di bagian-bagian diatas. Namun, mengingat di kategori ini kami hanya membahas harga, bukan value for money atau worthinessnya, maka kami beri skor tertinggi kepada Datsun.
Penilaian Harga :
Toyota Calya 7/10
Daihatsu Sigra 7.5/10
Datsun Go+ Panca 9/10
Kesimpulan
Bila keraguan anda ada pada “bagusan Calya-Sigra atau Go+”, maka kami berani mengatakan dengan mudah Calya-Sigra jelas lebih bagus. Namun apabila anda ingin tahu bagusan mana Calya atau Sigra, maka jawabannya akan lebih panjang.
Bila anda menambahkan setiap skor yang kami berikan di setiap aspek diatas, maka anda akan menemukan Sigra unggul 0.5 poin dari Calya. Namun, perbedaan tersebut tidak menjadikan Sigra lebih unggul dari Calya, mengingat ada hal-hal yang harus anda cermati apabila anda bingung mau beli yang mana.
Pertama, perhatikan saja desain mukanya, mengingat keduanya sama-sama bagus walaupun ada yang namanya personal preference. Artinya, kembali ke selera. Belum lagi desain pelek serta skema kombinasi warna interiornya yang juga sangat bergantung pada selera anda.
Kedua, fiturnya. Bila seandainya anda ingin salah satu tipe tertinggi dari dua mobil ini, anda harus cermati bahwa Sigra kehilangan fitur-fitur seperti headrest tengah, seatbelt tiga titik di belakang serta ABS (khusus manual), namun anda mendapat Front corner sensor,Window chrome list,Talang air,Side Body molding, Rear Spoiler,knalpot Mufler cutter serta harga lebih murah. Tinggal pilih yang mana menurut anda yang lebih worth.
Anggota segmen ini baru ada 3, mulai dari Datsun Go+ Panca yang diperkenalkan 2013 dan dijual setahun setelahnya, serta duo Toyota Calya-Daihatsu Sigra yang baru sebulan berkancah di pasar. Tahun depan kita akan segera menyaksikan kelahiran Suzuki Karimun Wagon R 7-seater, namun untuk sekarang 3 kontestanlah yang kita punya di pasar. Calya-Sigra dan Go+ sendiri memiliki latar belakang yang berbeda, dimana Go+ sesuai tujuan dibentuknya Datsun kembali lebih mengutamakan kesederhanaan namun tidak melupakan kenikmatan berkendara, sementara duo Astra lebih ingin terlihat mewah, berfitur layak dan lega sesuai keinginan konsumen Indonesia pada umumnya.
Perbedaan latar belakang kedua kubu ini justru jadi menarik apabila kita cari plus-minusnya dan menentukan pemenangnya. Untuk itulah, kami menyandingkan ketiga mobil ini untuk dinilai. Siapakah yang akan unggul? Simak terus.
Desain Eksterior
Toyota Calya dan Daihatsu Sigra berpostur cukup rendah namun panjang, proporsi ini mengingatkan kita pada Nissan Grand Livina, hanya saja skalanya lebih kecil. Namun secara desain, Calya-Sigra seperti Avanza-Xenia yang dikombinasikan dengan Agya-Ayla serta ditambahkan sedikit bumbu Kijang Innova.
Dari depan, fascia Calya dan Sigra dibedakan layaknya Agya dan Ayla. Toyota memilih desain Keen Look yang sangat mirip dengan Vios, Yaris, Auris dan Avanza Veloz. Menganut konsep single grill yang menganga seperti empat mobil yang kami sebutkan tadi. Sementara, headlamp kiri dan kanan disatukan oleh bilah krom tebal yang bisa dibilang tidak berfungsi sebagai gril. Housing foglamp berlapis krom menghiasi bumper Calya.
Lalu Sigra memiliki gril yang lebih kecil dan berbentuk berbeda, sekilas mirip gril sejumlah produk Hyundai. Bilah krom berbeda bentuk dengan Calya, walaupun sekilas terlihat mirip. Logo “S” khusus Sigra bersarang diatas bilah krom tadi. Daihatsu juga menyematkan gril tipis dibawah gril utama yang menyambung dengan housing foglamp, yang dihiasi krom.
Dari samping, profil Calya-Sigra cukup cingkrang mengingat jauhnya perbedaan panjang overhang depan dan belakang. Overhang depan sangat pendek sementara overhang belakang cukup panjang untuk mengakomodasi bangku baris ketiga. Inilah konsekuensi dari menggunakan basis city car untuk MPV. Garis bahunya mirip Agya-Ayla, hanya saja diperhalus dan lebih dinamis. Handle pintu model tarik sudah hadir pada mobil ini.
Di bagian belakang terlihat kemiripan dengan Kijang Innova, terutama pada bagian lampu ekstensinya. Jadinya seperti baby Kijang Innova namun agak dipaksakan. Untungnya, beberapa tipe Sigra tidak mendapat jatah lampu ‘Innova’ ini. Di pintu bagasinya, terdapat license plate garnish yang sudah dikrom pada Calya G dan Sigra R Deluxe. Hmm.. Tambah bagus sih, jadi tidak terlalu plain.
Di lain sisi, Go+ membalas desain Calya-Sigra dengan desain agresif khas Datsun era baru. Di bagian depan, kita dapat menjumpai gril heksagonal yang merupakan ciri bahasa desain Datsun era baru. Lampu depan serta bumper juga dibuat menyiku untuk menyesuaikan dengan bentuk gril besarnya. Agresif? Ya. Tapi sayangnya para calon pembeli Go+ tidak dapat fog lamp sebagai standarnya.
Bagian sampingnya sebetulnya lebih menawan dari kedua kompetitornya, hanya saja dirusak oleh kehadiran pelek kaleng 13 inci yang sekedar ditutup dop. Belum lagi spion sederhana warna hitam cukup mengurangi estetika. Selain kedua kekurangan itu, semuanya bagus di samping.
Di bagian buritan juga tak jelek, hanya saja absennya rear wiper di semua tipe sangat mengisyaratkan mobil murah. Namun tanpa kehadiran spoiler yang hanya ada di tipe T Option juga mengurangi estetika bagian bokong Datsun Go+.
Penilaian Desain Eksterior :
Toyota Calya 8/10
Daihatsu Sigra 8/10
Datsun Go+ Panca 7.5/10
Desain Interior
Calya dan Sigra punya desain interior yang cukup manis bagi kami. Yang memperkuat kesan mewah adalah kombinasi warnanya, walaupun kedua mobil ini punya kombinasi warna sendiri-sendiri. Mengikuti Grand New Avanza, Toyota memilih untuk mewarnai kabinnya dengan kombinasi coklat-hitam dengan jok coklat, Sementara Sigra hitam-gading dengan jok hitam.
Desain dasbornya juga walaupun sederhana berhasil dikuatkan kesan mewahnya dengan penempatan kisi AC yang unik serta penempatan tuas transmisi di dasbor. Belum lagi aksen silver yang menawan disematkan di konsol tengah serta desain head unit yang cantik. Yang menonjol adalah Floating Design dimana konsol tengah dan speedometer memiliki tudung yang sama, sedikit mirip All New Kijang Innova. Speedometernya cantik, hanya saja font yang digunakan kurang pas serta kecepatan tertingginya tidak masuk akal, yakni 200 km/jam.
Kursi depannya menyambung untuk alasan menambah kelegaan penumpang bagian depan Calya-Sigra. Armrest tersedia di tengah, dan bila dilipat dapat menutup celah antara kedua jok. Rem tangan diselipkan di tengah, di bawah jok. Head restnya menyatu, kami maklum mengingat Mobilio saja masih menganut headrest menyatu juga. Selanjutnya akan kami bahas di segmen akomodasi.
Datsun Go+ Panca interiornya lebih sederhana. Walaupun begitu, warna beige yang mendominasi menambah kesan lega dan fresh. Kombinasi warna yang dimainkan tak begitu kontras, sehingga lebih terlihat clean.
Dasbornya sendiri terdiri dari sedikit bagian, tujuannya supaya mengurangi ongkos produksi. Akibatnya, laci tidak diberikan tutup, sehingga lacinya hanya berbentuk lubang. Namun, ada ceruk di bagian atas dasbor yang dapat dimanfaatkan untuk meletakkan kertas, tisu dan sebagainya.
Kursi depannya juga menyambung seperti rivalnya, hanya saja tidak disematkan armrest. Rem tangan pun diletakkan di bagian kanan tuas persneling dengan model tarik seperti Kijang Super. Speedometernya sangat sederhana, hanya diberikan panduan naik gigi namun MID-nya dapat menampilkan konsumsi BBM hingga takometer.
Penilaian Desain Interior :
Toyota Calya 8/10
Daihatsu Sigra 8/10
Datsun Go+ Panca 7/10
Akomodasi
Disini sebenarnya sudah sangat jelas pemenangnya. Tapi biar kami jabarkan dulu. Calya-Sigra sendiri lebih panjang 7,5 cm, lebih lebar 2 cm dan lebih tinggi 11 cm dari Datsun Go+ Panca. Tak kelihatan signifikan, mengingat selisih panjangnya kira-kira hanya setengah dari panjang smartphone rata-rata. Namun dengan packaging yang cerdik, Toyota dan Daihatsu berhasil membuat ruang yang jauh lebih lega dari kompetitornya.
Hal tersebut terbukti apabila anda mencoba untuk duduk di kursi baris ketiga. Kami sudah mencobanya sendiri, dan duduk di baris ketiga Datsun Go+ tidak terasa seperti duduk. Seperti jongkok, sehingga hanya disarankan untuk anak-anak dengan tinggi dibawah 150 cm. Atau lebih baik dilipat buat bawa barang. Oh ya, sejak Agustus lalu, Datsun sudah menambah fitur two touch tumble, sehingga anda bisa melipat bangku baris kedua sampai dua kali dalam dua step, sebelumnya hanya bisa dilipat sekali saja.
Duduk di baris ketiga Calya atau Sigra terasa betul-betul duduk. Walaupun lutut masih bersentuhan dengan jok depannya, rasanya masih mudah untuk bergerak. Dan patut diingat, sudah ada headrest yang makin menambah kenyamanan anda. Calya dan Sigra dalam hal melipat bangku baris kedua sudah model 1-touch tumble, sehingga dalam sekali tarikan tuas bangku sudah terlipat ke depan sepenuhnya, bukan 2-step seperti Datsun.
Sementara masalah bagasi, Calya-Sigra juga masih lebih lega. Dalam keadaan bangku baris ketiga tidak dilipat, bagasinya memiliki volume hingga 263 liter dan dapat memuat 3 galon air. Sementara Datsun Go+ dalam kondisi yang sama hanya bervolume 48 liter dan hanya muat tas kecil atau payung. Apabila bangku baris ketiga dilipat, maka bagasi Calya-Sigra berkapasitas 503 liter, mengalahkan Go+ yang harus puas dengan volume 347 liter.
Penilaian Akomodasi :
Toyota Calya 8/10
Daihatsu Sigra 8/10
Datsun Go+ Panca 6.5/10
Fitur
Supaya memudahkan, disini kami akan mengambil tipe tertinggi untuk penjabaran fitur. Mulai dari Toyota Calya G, dari luar dia telah disematkan foglamp, chrome di sejumlah tempat, pegangan pintu model tarik seperti Avanza, pelek alloy 2-tone 14 inci, spion dengan sein, sensor parkir serta rear license plate garnish. Mobil ini tidak ramai dengan aksesoris, which is good untuk sejumlah kalangan.
Masuk ke dalam, head unit 2-DIN sudah tersaji dan mampu memutar audio lewat radio, CD, USB dan Bluetooth. Tersedia pula electric outer mirror. Di kabin bagian tengah, sudah tersedia seatbelt tiga titik untuk tiga orang, headrest untuk penumpang tengah, lighter di konsol tengah yang bisa dimanfaatkan untuk charge smartphone, serta air circulator atau bahasa sederhananya adalah kipas angin. Pelipatan bangku one touch tumble dan kursi ISOFIX juga bisa anda manfaatkan. Di belakang juga sudah tersedia seatbelt yang juga tiga titik.
Sementara fitur-fitur keamanan dan keselamatannya mencakup immobilizer, dua airbag, ABS, serta anti-theft system.
Lalu Daihatsu Sigra, khususnya tipe R Deluxe, fitur yang berbeda dari Calya adalah adanya front corner sensor yang biasa ditemukan di mobil-mobil Rp 300 juta keatas. Anda juga akan menemukan chrome side moulding, lis krom di jendela, spoiler serta muffler cutter. Di dalam, anda tidak akan menemukan headrest tengah, seatbelt baris ketiga hanya dua titik, dan absennya ISOFIX. ABS pun hanya tersedia di varian bertransmisi otomatis. Sisanya kurang lebih sama dengan Calya.
Untuk Datsun Go+ Panca tipe T Option, kita akan mendapati adanya side moulding, spoiler belakang dan sensor parkir. Sisanya polos, tanpa adanya foglamp dan dengan spion polos. Anda juga hanya akan menemukan chrome di bagian grilnya.
Di dalam, ada head unit bermerek JVC yang berukuran hanya 1-DIN, dan hanya mampu memutar audio dari CD dan USB. Untuk tipe dibawah T Option akan mendapatkan Mobile Docking Station, dimana akan hanya berfungsi apabila anda mencolokkan smartphone anda. Terakhir, anda akan medapati adanya fitur Follow me home, dimana anda tinggal menarik tuas lampu, dan lampu depan akan menyala selama 30-120 detik walauupun mesin sudah dimatikan dan anda telah meninggalkan mobil. Sisanya hanya merupakan fitur-fitur standar.
Penilaian Fitur :
Toyota Calya 8/10
Daihatsu Sigra 8/10
Datsun Go+ Panca 5/10
Performa Mesin
Toyota Calya dan Daihatsu menggunakan mesin 1.197 cc berkode 3NR-VE, DOHC Dual VVT-i yang pada putaran tertingginya (6.000 rpm) dapat meraih tenaga 88 hp serta torsi 108 Nm pada putaran mesin 4.200 rpm. Pengecualian untuk Sigra tipe D dan M yang mengandalkan mesin 1KR-VE milik Ayla. Mesin 3NR-FE ini tidak berasa kencang, cenderung payah di putaran rendah, kami rasa diset supaya economical supaya mengejar persyaratan LCGC yakni konsumsi BBM minimal 20 km/l untuk LCGC bermesin 1.2.
Sementara, Datsun yang menggunakan mesin HR12DE ini menghasilkan tenaga yang jauh lebih kecil dari Calya-Sigra, 68 hp, namun justru memiliki karakter mesin yang lebih buas daripada dua kompetitornya walaupun memiliki 1 silinder lebih sedikit dari kompetitornya. Tarikannya lebih enteng, hanya dengan gigi 2 anda bisa mencapai kecepatan 70 km/jam dengan mudah. Walaupun getaran mesin lebih terasa, Datsun lebih unggul di performa mesin.
Penilaian Performa Mesin :
Toyota Calya 7/10
Daihatsu Sigra 7/10
Datsun Go+ Panca 8/10
Harga
Tipe | Toyota Calya | Daihatsu Sigra | Datsun GO+ Panca |
Base M/T | – | D M/T 106,6 | D 94,6 |
Low M/T | – | M M/T 115,5 | – |
Medium M/T | E M/T 132,45 | X M/T 124,85 | A 102,3 |
Medium+ M/T | – | X Dlx M/T 130,35 | A Opt 102,8 |
Medium A/T | – | X A/T 137,65 | – |
Medium+ A/T | E A/T 145,45 | X Dlx A/T 143,15 | – |
High M/T | G M/T 138 | R M/T 130,75 | T 109,85 |
High+ M/T | – | R Dlx M/T 134,55 | T Opt 112,85 |
High+ M/T | – | – | T Style 118,45 |
High A/T | G A/T 150 | R A/T 143,55 | – |
High+ A/T | – | R Dlx A/T 147,35 | – |
Seperti yang dapat kita lihat di tabel diatas, Datsun memiliki harga yang terpaut jauh dengan kompetitornya, dengan selisih sampai Rp 30 juta untuk tipe tertingginya. Perbandingannya, apabila dengan uang Rp 120 juta anda sudah mendapatkan Datsun Go+ Panca tipe tertinggi, maka dengan jumlah uang yang sama anda hanya akan mendapatkan Sigra M manual 1.000 cc. Bahkan anda tak akan mendapat Calya dengan uang segitu, dengan asumsi bayar tunai.
Namun, dengan Rp 30 juta tadi anda akan mendapatkan sangat banyak hal, seperti lompatan build quality, fitur yang jauh lebih banyak, serta interior lebih lega. Hal-hal tersebut sudah kami jelaskan di bagian-bagian diatas. Namun, mengingat di kategori ini kami hanya membahas harga, bukan value for money atau worthinessnya, maka kami beri skor tertinggi kepada Datsun.
Penilaian Harga :
Toyota Calya 7/10
Daihatsu Sigra 7.5/10
Datsun Go+ Panca 9/10
Kesimpulan
Bila keraguan anda ada pada “bagusan Calya-Sigra atau Go+”, maka kami berani mengatakan dengan mudah Calya-Sigra jelas lebih bagus. Namun apabila anda ingin tahu bagusan mana Calya atau Sigra, maka jawabannya akan lebih panjang.
Bila anda menambahkan setiap skor yang kami berikan di setiap aspek diatas, maka anda akan menemukan Sigra unggul 0.5 poin dari Calya. Namun, perbedaan tersebut tidak menjadikan Sigra lebih unggul dari Calya, mengingat ada hal-hal yang harus anda cermati apabila anda bingung mau beli yang mana.
Pertama, perhatikan saja desain mukanya, mengingat keduanya sama-sama bagus walaupun ada yang namanya personal preference. Artinya, kembali ke selera. Belum lagi desain pelek serta skema kombinasi warna interiornya yang juga sangat bergantung pada selera anda.
Kedua, fiturnya. Bila seandainya anda ingin salah satu tipe tertinggi dari dua mobil ini, anda harus cermati bahwa Sigra kehilangan fitur-fitur seperti headrest tengah, seatbelt tiga titik di belakang serta ABS (khusus manual), namun anda mendapat Front corner sensor,Window chrome list,Talang air,Side Body molding, Rear Spoiler,knalpot Mufler cutter serta harga lebih murah. Tinggal pilih yang mana menurut anda yang lebih worth.